Wimbledon: Juara bertahan 2 kali Carlos Alcaraz butuh 5 set kalahkan Fabio Fognini di babak 1

Penulis:ace Waktu Terbit:2025-07-02 Kategori: news

**Alcaraz Terhuyung di Awal, Fognini Beri Perlawanan Sengit di Wimbledon**London, Inggris – Carlos Alcaraz, sang juara bertahan Wimbledon dua kali berturut-turut, memulai perjalanannya di All England Club tahun ini dengan cara yang mengejutkan.

Ia harus berjuang keras dalam lima set untuk mengalahkan veteran Italia, Fabio Fognini, di babak pertama.

Kemenangan ini mungkin terasa melegakan, namun juga menimbulkan pertanyaan tentang performa awal sang bintang Spanyol.

Pertandingan yang berlangsung di lapangan utama itu menampilkan drama dan ketegangan yang tak terduga.

Alcaraz, yang datang dengan status unggulan pertama dan harapan tinggi, terlihat kurang nyaman di awal pertandingan.

Gaya bermain agresif dan penuh trik Fognini terbukti menjadi momok bagi Alcaraz.

Fognini, meskipun usianya sudah tidak muda lagi, menunjukkan semangat juang yang tinggi dan memanfaatkan setiap peluang untuk menekan Alcaraz.

Set pertama berlangsung ketat, di mana Fognini berhasil mencuri set tersebut dengan skor 7-5.

Sorak sorai penonton pun membahana, mendukung underdog yang memberikan perlawanan sengit.

Alcaraz membalas di set kedua dengan kemenangan 6-4, namun performanya masih jauh dari kata meyakinkan.

Kesalahan-kesalahan sendiri kerap terjadi, dan ia tampak kesulitan mengendalikan ritme pertandingan.

Set ketiga kembali menjadi milik Fognini dengan skor 7-5.

Momentum pertandingan benar-benar berpihak pada petenis Italia tersebut.

Banyak yang mulai bertanya-tanya, apakah kejutan besar akan terjadi di babak pertama Wimbledon tahun ini?

Alcaraz, yang dikenal dengan mentalitas baja dan semangat pantang menyerah, menunjukkan kelasnya di set keempat.

Ia meningkatkan intensitas permainannya dan meminimalisir kesalahan.

Alhasil, ia merebut set keempat dengan skor 6-3, memaksa pertandingan berlanjut ke set penentuan.

Di set kelima, Alcaraz akhirnya menunjukkan dominasinya.

Ia bermain lebih agresif dan percaya diri, membuat Fognini kesulitan mengimbangi.

Alcaraz akhirnya memastikan kemenangan dengan skor 6-3, mengakhiri pertandingan yang berlangsung selama hampir empat jam.

Kemenangan ini memang penting bagi Alcaraz, namun ia harus belajar banyak dari pertandingan ini.

Ia harus meningkatkan performanya jika ingin mempertahankan gelar juaranya di Wimbledon.

Fognini, di sisi lain, menunjukkan bahwa semangat juang dan pengalaman masih relevan di dunia tenis modern.

Secara statistik, Alcaraz mencatatkan 18 ace dan 45 winner, namun juga melakukan 35 kesalahan sendiri.

Hal ini menunjukkan bahwa ia masih perlu meningkatkan konsistensinya.

Fognini, meskipun kalah, berhasil mencatatkan 12 ace dan 30 winner.

Sebagai pengamat tenis, saya melihat bahwa Alcaraz perlu lebih beradaptasi dengan lapangan rumput.

Permukaan ini berbeda dengan lapangan tanah liat atau keras, dan membutuhkan teknik serta strategi yang berbeda.

Selain itu, ia juga perlu meningkatkan mentalitasnya.

Tekanan sebagai juara bertahan pasti sangat besar, namun ia harus mampu mengendalikan emosinya dan bermain dengan tenang.

Wimbledon: Juara bertahan 2 kali Carlos Alcaraz butuh 5 set kalahkan Fabio Fognini di babak 1

Kemenangan Alcaraz atas Fognini di babak pertama ini menjadi peringatan baginya.

Ia harus bekerja keras dan meningkatkan performanya jika ingin meraih kesuksesan di Wimbledon tahun ini.

Perjalanan panjang masih menanti, dan tantangan yang lebih berat pasti akan datang.